Makalah G30SPKI (Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia) - Sejarah


Nama       : Putri Larasati
Kelas       : XI IPA 1
G-30-S/PKI
1.         LATAR BELAKANG

a.         Adanya tuntutan PKI kepada Presiden Soekarno untuk membentuk dan mempersenjatai “angkatan ke-5” (kaum buruh dan tani). Menteri/Panglima Angkatan Darat menolak. Menteri/Panglima Angkatan Udara menyetujui.
b.         Isu “Dewan Jenderal”, Mei 1965
c.         Isu “Dokumen Gilchrist”

I discussed with the American Ambassador the questions set out in your No.:67786/65. The Ambassador agreed in principal [sic] with our position but asked for time to investigate certain aspects of the matter.
To my question on the possible influence of Bunker's visit, to Jakarta, the Ambassador state [sic] that he saw no reason for changing our joint plans. On the contrary, the visit of the US. President's personal envoy would give us more time to prepare the operation the utmost detail [sic]. The Ambassador felt that further measures were necessary to bring our efforts into closer alignment. In this connection, he said that it would be useful to impress again on our local army friends that extreme care discipline [sic] and coordination of action were essential for the success of our enterprise.
I promised to take all necessary measures. I will report my own views personally in due course.

GILCHRIST

d.         Isu Presiden Soekarno sakit keras

2.         SABOTASE, AKSI TEROR DAN AKSI SEPIHAK MENJELANG PERISTIWA G30S PKI

Ø   SABOTASE

1.         Tindakan Sabotase terhadap Transportrasis Umum Kereta Api oleh Serikat Buruh Kereta Api, Tanggal 6 Februari 1964, kasus tabrakan antara dua rangkaian Kereta Api juga terjadi di Kallyasa, Sala, Jawa Tengah. Pada tanggal 30 April 1964, peristiwa yang sama terjadi di Kroya, Jawa Tengah. Tanggal 14 Mei 1964 di Cirebon dan Semarang, serta tanggal 6 Juli 1964 di Cipapar, Jawa Barat. Menyusul kemudian beberapa kasus lepas dan larinya gerbong-gerbong dari rangkaian lokomotifnya di Tanah Abang  tanggal 18 agustus 1964, di Bandung tanggal 31 Agustus  1964, Tasikmalaya tanggal 11 Oktober 1964. Seminggu kemudian tanggal 18 Oktober 1964 di daerah yang sama yaitu Tasikmalaya terjadi kasus kecelakaan yang menimpa 20 rangkaian gerbong KA yang mengangkut peralatan Militer.
2.         Aksi-Aksi Sepihak BTI (Barisan Tani Indonesia), Pada tanggal 23 Mei 1964, setelah kegiatan HUT ke-44 PKI yang dilaksanakan di Semarang. ketua CC PKI D.N Aidit serta 58 tokoh PKI termasuk didalamnya Himpunan Sarjana Indonesia (HSI) yang terpengaruh oleh PKI mengadakan gerakan Turba (Turun Kebawah) yang sekaligus melakukan penelitian yang bertujuan untuk membuktikan bahwa petani di daerah Jawa sangat miskin dan sangat potensial untuk digerakkan mendukung program PKI melalui aksi-aksi melawan tuan tanah di desa-desa.

Ø   Aksi-aksi Teror

1.         Peristiwa Kanigaro Kediri, Tanggal 13 Januari 1965 sekitar pukul 04.30 massa anggota PKI yang di pimpin oleh Ketua Pengurus Cabang Pemuda Rakyat Daerah Kediri, Soerdjadi, mengadakan terot denagn melakukan penyerbuan terhadap para akytivis Pelajar Islam Indoneisa (PII) yang sedang mengadakan pelatihan mental di desa Kanigoro, Kediri. Pada kesempatan itu PKI/PR melakukan pemukulan dan penganiayaan terhadap para Kyai  dan Imam masjid serta merusak rumah ibadah bahkan menginjak-injak kitab suci Al-Qur’an.
2.         Aksi Massa dan Demonstrasi Anti Amerika, Pada tanggal 11 Desember 1964, Wakil Ketua Umum Panitia Aksi Pembikotan Film Amerika Ny. Oetami Soeryadarma menuntut agar American Motion Pictures association Of  Importers (AMPAI)dibubarkan.

Ø   Aksi Sepihak :

1.         Peristiwa Jengkol pada tanggal 15 November 1961 merupakan aksi sepihak PKI yang mengerahkan anggota-anggotanya untuk merebut tanah perkebunan negara yang sedang ditertibkan. Aksi sepihak ini dipelopori oleh BTI (Barisan Tani Indonesia), Pemuda Rakyat, dan Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia).
2.         Peristiwa Indramayu (15-16 Oktober 1964) yang merupakan aksi pengeroyokan oleh anggota PKI terhadap tujuh anggota polisi kehutanan di Indramayu.
3.         Peristiwa Boyolali (November 1964)
4.         Demonstrasi Anti-Amerika (10-11 Desember 1964) yang memprotes kehadiran USIS (United State Information Service/ Kantor Penerangan Amerika) dan pengusiran Dubes AS saat itu, yaitu Bill Palmer dari Indonesia.
5.         Peristiwa Kanigoro, Kediri (13 Januari 1965) di mana anggota-anggota PKI menyerbu para aktivis, pelajar Islam, dan Kyai serta tempat ibadah di Kanigoro.
6.         Peristiwa Bandar Betsi (14 Mei 1965) merupakan aksi penyerobotan tears milik negara oleh simpatisan PKI di Sumatera Utara.
3.         KONFLIK PKI VS TNI

Puncak konflik politik ketika kelompok perwira dipimpin Letkol Untung, menyodorkan anggota Dewan Jenderal kepada Bung Karno. Namun atas perintah Syam Kamaruzaman Dewan Jenderal itu harus dieksekusi. Syam yang disebut tokoh "misterius" menurut berbagai versi, pernah menjadi kader PSI, dan menjadi intel Kodam Jaya yang disusupkan PKI. Dia mengaku kepada aparat yang memeriksa dalam suatu penyidikan, Syam adalah kader kepercayaan DN Aidit untuk membentuk Biro Khusus yang tugasnya menginfiltrasi TNI-AD.
Anehnya, tak satu pun jajaran anggota Politbiro PKI mengetahui Biro Khusus itu dan di mana Syam berada. Suatu hal yang sama misteriusnya dengan Aidit yang dieksekusi TNI-AD di Boyolali. Eksekusi itu menutup kemungkinan pembuktian Biro Khusus PKI.
Peter Dale Scott, melihat banyak kejanggalan. Dalam siaran di RRI, Letkol Untung mengatakan Presiden Soekarno aman di bawah lindungan Dewan Revolusi. Padahal Bung Karno berada di Halim Perdana Kusuma.
Dalam susunan Dewan Revolusi Letkol Untung sama sekali tidak pernah menyebut Bung Karno terlibat tragedi 1965. Anehnya di seberang RRI adalah markas Kostrad yang tidak pernah tersentuh. Sama seperti Biro Khusus PKI peran Letkol Untung sulit diketahui. Ia sama seperti Aidit dieksekusi dalam pelariannya di Jawa Tengah.
Sedangkan Kol Latief dalam pledoinya menyebut dekat dengan Mayjen Soeharto dan sudah dua kali menyampaikan informasi mengenai rencana kudeta Dewan Jenderal itu. Namun, Soeharto tidak memberi reaksi karena sedang menunggui Tommy anaknya yang sakit di RS Gatot Subroto. Latief disebut sebagai orang kedua setelah Letkol Untung, dalam pledoinya, "Dewan Jenderal itu ada dan ingin menggulingkan Bung Karno".
Pengungkapan kembali tragedi ini penting, bisa memulihkan penderitaan sejuta rakyat yang pernah disiksa atas tuduhan terlibat G-30-S/PKI, tanpa tahu kesalahannya.


4.         PROSES TERJADINYA G30S PKI

1.         Pembagian pasukan : pasukan penculik, pasukan yang menguasai objek vital di sekitar monumen nasional, dan pasukan penerima tawanan
2.         Aksi penculikan dan pembunuhan terhadap :
a.        Jenderal TNI A.H. Nasution, namun gagal, yang diculik seorang ajudan Jenderal Lettu Czi. Pierre Andreas Tendean
b.        Letjen TNI Achmad Yani
c.         Mayjen TNI Soeprapto
d.        Mayjen TNI S. Parman
e.        Mayjen TNI Haryono M. T.
f.          Brigjen TNI Sutojo S.
g.        Brigjen TNI D. I. Pandjaitan

3.         Penguasaan gedung Studio RRI Jakarta di Jalan Merdeka Barat dan gedung Telekomunikasi di Jalan Merdeka Selatan
4.         Pembentukan Dewan Revolusi dan Komando Gerakan 30 September


5.         PENUMPASAN G30S PKI

Dalam situasi yang tidak menentu pimpinan angkatan darat diambil alih oleh Panglima Kostrad Mayor Jendral Soeharto. Ia melakukan konsolidasi pasukan TNI yang masih setia kepada pemerintahan. Dengan kekuatan ini, Mayor Jendral Soeharto melakukan serangkaian operasi penumpasan G30S/PKI. Setelah merebut kembali stasiun telekomunikasi RRI, Mayor Jendral Soeharrto menjelaskan melalui siaran radio bahwa telah terjadi penghianatan yang dilakukan Gerakan 30 September/PKI. Mereka telah menculik beberapa perwira TNI AD. Lebih lanjut Mayjen soeharto menyampaikan bahwa Presiden Soekarno dan Jendral A. H. Nasution dalam keadaan sehat dan situasi Jakarta telah dikendalikan.
Langkah selanjutnya adalah merebut Bandara Halim Perdana Kusuma yang diduga sebagai pusat Gerakan 30 September/PKI. Dalam waktu singkat tempat ini dapat dikuasai pasukan RPKAD.
Dari bukti-bukti yang telah dikumpulkan ABRI dan masyarakat menyimpulkan bahwa dibalik Gerakan 30 September/PKI ini telibat PKI. Maka dimulailah operasi pengejaran terhadap anggota PKI ini. Pada operasi di Tegal, Letkol Untung berhasil di tangkap, semetara D. N. Aidit tertembak mati di Daerah Boyolali. Para tokoh PKI yang tertangkap kemudian diadili. Di antaranya ada yang di hukum mati

6.         BERBAGAI VERSI MENGENAI DALANG G30S PKI

Ø   Partai Komunis Indonesia
Versi Resmi yang di pegang Pemerintahan RI

1.        G30S digerakan oleh biro khusus PKI yang mendorong Letkol Untung CS melakukan gerakan tersebut.
2.        Tertangkapnya ketua CDB (comite daerah besar), PKI Jakarta Raya “ memang kita sudah tahu bahwa PKI-lah yang menjadi dalangnya, tapi kita belum bisa mengetahui/menemukan bukti hukum itu”

Ø   Cornell Paper
Para akademisi dari Universitas Cornell, Amerika Serikat

1.       Peristiwa G-30-S 1965 merupakan masalah intern dalam tubuh Angkatan Darat, khususnya kelompok militer yang berasal dari Divisi Diponegoro
2.        Lebih merupakan revolusi permira menengah terhadap para perwira tinggi AD

Ø   Antonio C.A. Dake
Sejarawan Barat

1.        Tidak menutup kemungkinan bahwa dalang utama peristiwa G-30-S itu adalah Presiden Soekarno sendiri.
2.        Soekarno berada di daerah Halim tanggal 1 Oktober 1965 tempat para pelaku utama G-30-S bermarakas.
3.        Soekarno tidak menunjukkan sikap empati atas kematian para Jenderal AD.

Ø   W.F. Wertheim
Sosiolog dan Sejarawan Belanda

1.         Bahwa dalang utama peristiwa G-30-S itu adalah Jenderal Soeharto.
2.         Ketiga pelaku utama G-30-S (Untung, Latief, dan Syam Kamaruzaman) adalah bekas anak buah dan teman baik Soeharto sejak zaman revolusi Indonesia
3.         Jenderal Soeharto didatangi Latief pada tanggal 30 September 1965 yang melaporkan akan adanya G30S

Ø   Peter Dale Scott
Mantan Pejabat Intelijen Amerika Serikat

1.        Bahwa peristiwa G30S yang pada gilirannya menjatuhkan Presiden Soekarno itu didalangi oleh CIA
2.        Amerika Serikat tidak senang dengan tindakan-tindakan Soekarno yang ingin menjadi pemimpin baru bagi negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin.




Daftar Pustaka



Komentar

  1. Menurutku dalang kasus g30s memang benar PKI,ada beberapa alasan diantaranya bila bukan pki maka kerusuhan masih akan terjadi dan kejadian Sebelum 30s65 PKI selalu jadi biang onar merebut tanah orang dan menghina lawan politik/masyumi/islam.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Ilmiah "Pengaruh Ragi Terhadap Tape Singkong"

Makalah Gerakan Senam Aerobik _ Penjaskes - Lengkap

Contoh Proposal Acara Peringatan Tahun Baru Hijriah (LENGKAP)