Makalah seni budaya-Musik campur sari
Kata
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas Seni Budaya serta rasa keingintahuan kami terhadap kebudayaan Indonesia khususnya
musik Campursari.
Makalah ini
berisi beberapa informasi tentang sejarah musik campursari, tokoh-tokoh musik
campursari, serta peranan campursari dalam kebudayan
Indonesia yang mana kami harapkan dapat
memberikan informasi kepada para pembaca khususnya teman-teman sekolah ini.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah-makalah selanjutnya.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................
1
Daftar Isi ............................................................................................................................2
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang .......................................................................................... 3
1.2
Rumusan
Masalah .......................................................................................
4
1.3
Tujuan ..........................................................................................................
4
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Sejarah
Musik Campursari
..................................................................... 6
2.2
Tokoh
Campur
............................................................................................
6
2.3
Campursari
Sebagai Genre Musik Baru
................................................ 7
2.4
Lirik Lagu Campur Sari ............................................................................10
BAB III PENUTUP
4.1 Penutup.......................................................................................................
17
Daftar
Pustaka.................................................................................................................
18
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hingga sekarang ini semakin banyak orang membicarakan masalah kebudayaan.
Kebudayaan itu
sendiri sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Ada
beberapa pengertian tentang kebudayaan, yakni:
Ø Menurut Herskovits,
kebudayaan adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Ø Menurut Edward Burnett
Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum,adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat
Ø Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat
Ø Sedangkan rumusan Ki Hajar Dewantara tentang Kebudayaan: (1) lahir, tumbuh, berkembang, berbuah, sakit, tua, mundur dan akhirnya mati; (2) melakukan perkawinan, kumpul tak bersatu, berasimilasi, melahirkan bentuk baru; (3) Mengalami seleksi, yang
kuat akan hidup, yang lemah akan mati; (4) Menyesuaikan dengan alam (kodrat) dan
zaman (masyarakat).
Berdasarkan
pengertian diatas dapat dikatakan bahwa kebudayaan adalah
produk masyarakat dari zaman ke zaman sehingga dimungkinkan kebudayaan mengalami pembaharuan
yang mengikuti perkembangaan zaman tanpa mengurangi nilai-nilai budaya
itusendiri. Dalam kebudayaan terdapat unsur-unsur pembentuk yakni sistem pengetahuan,organisasi
sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi,
kepercayaan, mata pencaharian, bahasa serta kesenian. Kebudayaan Indonesia sendiri sangatlah kaya dan beragam, contohnya kesenian Indonesia. Setiap daerah
memiliki beragam kesenian yang mana setiap daerah menunjukan keaslian bangsa dan
eksistensi bangsanya,
seperti
lagu Soleram dari Provinsi Riau yang menunjukan karakteristik
orang melayu walaupun dalam liriknya dimodifikasi dalam bahasa Indonesia. Pada dasarnya kesenian
Indonesia terdiri atas kesenian tradisional dan kesenian modern. Adanya kesenian modern di tengah-tengah kesenian tradisional dianggap dapat menimbulkan gejala
perubahan suatu kebudayaan menjadi kebudayaan
baru. Perubahan terebut
dapat terjadi secara internal maupun eksternal dari kebudayaan tersebut. Ini
sangatlah jelas pada dunia musik Indonesia.Musik tradisional adalah musik yang hidup dalam
masyarakat secara turun temurun,di pertahankan sebagai sarana
hiburan. Namun tidak hanya sebagai saranya hiburan, biasanya musik tardisonal juga
digunakan dalam upacara-upacara adat, upacara kelahiran bahkan padaupacara
kematian. Ada tiga komponen yang saling mempengaruhi dalam musik
tardisionaldiantaranya seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya.
Tidak hanya musik tradisional yang berkembang di Indonesia, sejak
modernisme pada awal abad 20 masuk keIndonesia, mulailah berkembang musik-musik
modern di Indonesia, sehingga adanya variasi-variasi dalam masyarakat dalam
menikmati, menciptakan, dan melestarikan musik.Kekayaan musik Indonesia
semakin bertambah ketika munculnya musik campursari sebagai musik campuran
dari musik tradisional dan musik modern pada awal tahun 1960-an.Musik
campursari adalah suatu bentuk perubahan eksternal kebudayaan yang mana
adanya proses pencampuran kebudayaan-kebudayaan yang saling mempengaruhi
satu sama lain danmembentuk suatu kebudayaan
baru. Hal ini memperlihatkan bahwa
kebudayaan bersifatmajemuk dan berlapis-lapis yakni dapat berubah-ubah
sesuai waktu, tempat bahkan wilayah budayanya.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami mengangkat sebuah permasalahan yakni apakan music
campursari
merusak atau melestrarikan kebudayaan?
1.3
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah
ini adalah sebagai berikut;
1)Memenuhi
tugas seni budaya.
2)Ingin
mengetahui sejarah dan tokoh-tok musik campursari.
3)Ingin
mengetahui campursari sebagai genre musik baru merupakan pengrusak atau
salah satu pelestarian kebudayaan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Musik Campursari
Secara harfiah campursari
artinya campur aduk, campur baur atau gabungan dari beraneka macam dan
ragam. Campursari merupakan salah satu bentuk kesenian musik yang hidup berasal dari Jawa. Bentuk musik ini merupakan perpaduan permainan alat musik berskala nada
pentatonis (tradisional Indonesia) dan berskala nada
diatonis (Barat), dimana dalam musik ini para seniman mencoba memadukan dua
unsur musik yang berbeda untuk dapat memunculkan suatu bentuk musik yang
baru. Campursari
ini konon dipopulerkan oleh Ki Narto Sabdo melalui pertunjukan wayang kulit yang dimainkannya,
namun musik campursari yang disuguhkannya masih dalam bentuk corak lama
yaitu perpaduan gamelan asli dengan keroncong. Sementara campursari yang ada sekarang lebih dikenal dengan campursari modern yang dipopulerkan oleh Manthous bersama saudara-saudaranya pada awal tahun 1993.
Manthous dengan kepekaaan musikalitasnya mengadakan
inovasi besar-besaran terhadap campursari lama. Ia mencoba menggabungkan alat-alat
musik tradisional jawa klasik seperti kendang, gong dan gender dipadu
dengan alat musik keroncong seperti ukelele, cak dan cuk, seruling, bass betot,
serta instrument
lainnya. Perpaduan alat musik tersebut menghasikan irama yang lumayan
enak,terasa komplet, dan ada gregetnya jika dibandingkan irama kroncong maupun
gending jawa klasik sebelumnya. Manthos juga mencoba bereksperimen dengan memasukkan instrument pengganti bass betot dan gitar
klasik, yaitu dengan memasukkan bass dan gitar elektrik serta keyboard (piano elektrik) untuk
menggantikan seruling dan ukelele. Kehadiran keyboard
ini semakin menghidupkan
musikalitas campursari dan bunyi yang dihasilkan sangat sempurna. Ada
lagitambahan berupa seperangkat drum, terciptalah kesempurnaan
yang diinginkan dari musik campursari yang sesungguhnya. Selain
itu dia juga mengadopsi musik dangdut ke dalam musik campursari ini walaupun tidak secara ekplisit, melainkan dalam beberapa baris tertentu. Pada pertengahan tahun
1990-an, muncullah musisi-musisi campursari seperti Maryati, Waljinah, Ngatirah,
serta Didi Kempot.
2.2 Tokoh
Musik Campursari
2.2.1 Manthous
Manthous lahir di Desa
Playen, Gunung Kidul pada tahun 1950. Ketika berusia 16 tahun, Manthous memberanikan diri pergi ke Jakarta. Pilihanutamanya
adalah hidup ngamen, yang ia anggap mewakili bakatnya. Namun, pada tahun
1969 dia bergabung denganorkes keroncong Bintang Jakarta pimpinan Budiman
BJ.Kemudian, pada tahun tahun 1976, Manthous yang juga piawai bermain bas mendirikan grup band Bieb Blues berciri
funky rock bersama dengan Bieb anak Benyamin S.Bieb Blues bertahan hingga tahun
1980.Kemudian, Manthous bergabung dengan Idris Sardi,dalam grup Gambang Kromong
Benyamin S. Selain itu, sebelumnya ia pernah juga
menjadi pengiring Bing Slamet ketika tampil melawak dalam Grup Kwartet Jaya. Berbekal dari pengalaman
itu, tahun 1993 Manthous mendirikan sendiri Grup Musik Campursari ” MajuLancar
” Gunung Kidul. Dari ciptaan lagunya Anting-Anting, Getuk, Nyidam Sari,
Gandrungdan lainnya, mulai dari sinilah namanya dikenal.
2.2.2 Didi Kempot
Didi Kempot demikian
panggilan akrabnya dari nama asli Didi Prasetyo, yang lahir di
Solo 31 Desember 1966 lulusan SMA. Anak dari Ranto Eddy Gudel
pelawak terkenal dari Solo adalah seorang pengamen. Dari
sinilah Didi yang juga sebagai saudara dengan Mamiek Podang ini mencipta lagu seperti Terminal Tirtonadi, Stasiun Balapan, Cucak Rowo, Tulung, Moblong-Moblong
dan lain-lainnya. Langgam jawa dan campursari Didi tidak hanya terkenal
didalam negerinya sendiri melainkan juga sampai di Belanda dan Suriname.
Dikalangan masayarakat jawa dijuluki sebagai superstar, bahkan sewaktu
Presiden Suriname ke Jakarta ia mendapat gelar sebagai Penyanyi Jawa
Teladan. Album
pertama Didi pertama muncul pada tahun 1999, di dalamnya terdapat lagu Cidro dan Stasiun Balapan. Pada awalnya album Didi ini tidak
mendapat respon dari beberapa pihak pedagang kaset karena mengusung
aliran campursari yang berbeda dengan artis campursari yang
terkenal sebelumnya, yakni Manthous. Dengan kata lain, albumnya yang mampu beredar hanya
sedikit, namun hal ini malah membawa peruntungan baik karena album yang sedikit ini digemari oleh pasaran. Setelah itu, ia memutuskan untuk
memantapkan
diri menggeluti aliran musik ini dan belakangan, Didi menjadi salah satu
icondari musik campursari.
2.3
Campursari Sebagai Genre Musik Baru
Tahun 1990-an musik
keroncong dan karawitan masih menyimpan masa keemasan dilihat dari
fungsinya sebagai seni hiburan yang populer. Pada masa itu mulai
ada kreasi-kreasi dari berbagai seni pertunjukan yang menggabungkan kedua
jenis seni musik tersebut.Kreasi juga timbul pada masing-masing jenis dengan menciptakan
komposisi baru yang tidak lazim dari segi bentuk, irama, laras, dan teknik
menyajikannya. Musik keronconcong dan karawitan masih ketat mempertahankan ansambelnya, baik berupa alat dan teknik bermusiknya. Terlihat sekali seniman-seniman
seni musik ini masih setia menggunakan perang katakustik yang tidak
memakai instrumen musik elektronik. Kreasi-kreasi itu
memunculkan pemikiran seniman untuk berbuat praktis dengan membawa serta
kedua genre musik dalamsatu ansambel baru. Keinginan ini muncul untuk mewadahi
keinginan penikmat musik yang heterogen dalam memilih lagu. Seringkali penikmat
musik salah sasaran karena meminta laguyang tidak bisa dilayani grup yang
tampil. Ambil saja contoh suatu orkes keroncong
tidak dapat menyajikan repertoar lagu/gendhing yang biasa disajikan oleh
karawitan/gamelan. Begitupun
sebaliknya, suatu grup karawitan tidak bisa menyajikan lagu keroncong atau lagu diatonis lainnya.Akhirnya
muncullah musik campursari yang mana merupakan modifikasi alat-alat musik gamelan dikombinasi
dengan instrumen-instrumen musik modern. Aransemen
musik campursari lebih fleksibel karena mengandung musik tradisional dan modern, sehinggamusik campursari banyak digemari masyarakat dari tingkat masyarakat daerah hingga masyarakat kota. Pada
awalnya, kehadiran musik ini memunculkan suatu kontroversi antara seniman dari musik
tradisional dengan para pelaku musik kreatif. Karena hal ini dianggap menurunkan nilai-nilai
tradisi yang terkandung dalam gamelan sebagai salah satu bentuk musik
istana. Namun, bagi seniman pelaku musik kreatif, hal tersebut bukan merupakan suatu penghalang
yang berarti. Ketidak setujuan beberapa pihak akan
perpaduan musik ini bukan berarti mengharuskan musik ini dicekal
ataupun menjadi tidak boleh diperdengarkandalam kehidupan sehari-hari. Buktinya
campursari dapat berkembang hingga meluas padamasyarakat dimana musik itu
berasal dan kemudian di luar kebudayaan musik itu berasal.
Kendati munculnya pro dan kontra terhadap kemurnian aliran musik ini, namun semua pihak sepakat dan
memahami bahwa campursari menghidupkan kembali musik-musik tradisional di
wilayah tanah jawa. Karena musik campur sari merupakan musik yang mampu mengusung suatu etnisitas dan patut diterima oleh masyarakat luas tanpamenghapus
identitas dari masyarakat pemilik musik itu sendiri.
Bentuk musik enak didengar dan dengan nuansa tradisi yang dibawa akhirnya musik ini diminati banyak orang dari berbagai
kalangan di Indonesia. Tak heran kalau selanjutnya muncul banyak kelompok
musik campursari di daerah-daerah.Musik campur sari menjadi salah satu
jenis musik komersial yang digemari oleh masyarkat yang kebanyakan
dari golongan sosial ekonomi menengah ke bawah dan banyak dijumpai dalam
berbagai macam acara, seperti pesta pernikahan, promise wisata, perayaan hari-hari besar, dan lain-lain. Jenis-jenis lagu yang dinyanyikanpun bervariasi, sesuai permintaan
tamu, seperti langgam jawa, keroncong, pop, dangdut, bahkan juga terkadang lagu berbahasa inggris.
Zaman keemasan musik
campursari terjadi mulai pertengahan tahun 1990-an sampai awal tahun 2000-an. Campursari tidak lagi berwujud seperti campursari tahun 1960-an. Masyarakat dapat memaknai sendiri ansambel campursari, grup organ tunggal yang menyajikan lagu-lagu pentatonic sudah dapat dikatakan sebagai sebuah pertunjukan campursari, demikian juga
pemakaian keyboard dengan kendang. Campursari yang yang mana sebuah genre musik
baru yang menonjolkan percampuran antara musik tradisional danmusik modern
secara tampilan memberikan hal yang berbeda dalam pertunjukan tidak hanya dalam variasi instrumen music yang digunakan, akan tetapi ada perbedaan juga dalam penggunaan kostum yang digunakan penyanyi maupun musisinya. Biasanya penyanyi keroncong atau karawitan
(swarawati atau sindhen) menggunakan busana kain Jawa menurutukuran seperlunya
tetapi, berbeda dengan penyanyi campursari, mereka merasa
harusmenambahkan aksesoris lain untuk mempercantik penampilan.
Jadi musik campursari
haruslah memilki ruh yakni nilai-nilai kearifan lokal yang tetapmelekat pada
musik campursari (intrumen, kostum, dan lagu-lagunya). Akan tetapi, dalam perkembangannya saat ini memang hanya beberapa musisi campursari yang tetapmempertahankan ruh campursari. Sedangkan sebagian besar musisi campursari justru mengabaikan
ruh tersebut, sehingga yang muncul kemudian adalah
penyimpangan dalam berbagai pentas musik campursari yang membuat efek
negatif terhadap musik campursari Penggarapan karya dan
penyajian campursari yang asal-asalan dan mengabaikan nilai-nilailuhur justru
akan menjerumuskan musik campursari ke jurang degradasi luhuran kesenian tradisional.
2.4 Lirik Lagu Campur Sari
2.4.1 Stasiun Balapan- Didi Kempot
Ning stasiun balapan
Kuto solo sing dadi kenangan
Kowe karo aku
Naliko ngeterke lungamu
Kuto solo sing dadi kenangan
Kowe karo aku
Naliko ngeterke lungamu
Ning stasiun balapan
Rasane koyo wong kelangan
Kowe ninggal aku
Ra kroso netes eluh ning pipiku
Rasane koyo wong kelangan
Kowe ninggal aku
Ra kroso netes eluh ning pipiku
Da a… Dada sayang
Da… Slamat jalan
Da… Slamat jalan
Reff:
Janji lungo mung sedelo
Jare sewulan ra ono
Pamitmu naliko semono
Ning stasiun balapan solo
Janji lungo mung sedelo
Jare sewulan ra ono
Pamitmu naliko semono
Ning stasiun balapan solo
Jare lungo mung sedelo
Malah tanpo kirim warto
Lali opo pancen nglali
Yen eling mbok enggal bali
Malah tanpo kirim warto
Lali opo pancen nglali
Yen eling mbok enggal bali
2.4.2 Sekonyong-Konyong Koder – Didi Kempot
Cintaku sekonyong koder
Karo kowe cah ayu sing bakul lemper
Lempermu pancen super resik tur anti laler
Yen ra pethuk sedino neng sirah nggliyer
Karo kowe cah ayu sing bakul lemper
Lempermu pancen super resik tur anti laler
Yen ra pethuk sedino neng sirah nggliyer
Cintaku sekonyong koder
Paribasan durung demok wani panjer
Modal bensin seliter motorku tak stater
Tak ampiri ayo tak ajak muter-muter
Paribasan durung demok wani panjer
Modal bensin seliter motorku tak stater
Tak ampiri ayo tak ajak muter-muter
Tiwas aku dandan mlithit
Rambutku lengane pomit
Kowe malah lunga plencing ora pamit
mit..mit…mit
Rambutku lengane pomit
Kowe malah lunga plencing ora pamit
mit..mit…mit
Bir temu lawak sing tak pikir
neng awak marahi rusak
Rusak njaba njero sing tak pikir jebule koyo ngono
Rusak njaba njero sing tak pikir jebule koyo ngono
Kembang jambu gogrok dipangan
uler
Cintaku sekonying konyong koder
Uler keket mlakune klogat kloget
Walah jabang bayi juebul aku keno pellet
Cintaku sekonying konyong koder
Uler keket mlakune klogat kloget
Walah jabang bayi juebul aku keno pellet
2.4.3 Cidro – Didi Kempot
Intro
: F# B
C# F# G#m
D#m C#m
F#
B C# F#
Bm F# Bm C#m
Bm
F# C# F# C#
F# A#m
D#m A#m
Wes
sakmestine ati iki nelongso
B C# F
Wong
sik tak tresnani mblenjani janji
G#m C#
F D#m
Opo
ora iling nalika semono
G#m C# F#
Kebak
kembang wangi jeroning dada
Int:
B C#
F#
F# A#m
D#m A#m
Kepiye
maneh iki pancen nasibku
B C# F
Kudu
nandang loro koyo mengkene
G#m C#
F# D#m
Remuk
ati iki yen iling janjine
G#m C#
F# G#m C# F#
Ora
ngira jebul lamis wae
Reff:
D#m A#m
Ge
opo salah awakku iki
B C#
F#
Koe
nganti tega mblenjani janji
D#m A#m
Opo
mergo kaharan uripku iki
B C#
#
Mlarat
bondo siji karo uripku
B
Aku
nelongso
F# D#m
Mergo
kebacut tresno
G#m C# F#
Ora
ngiro saikine cidro
Solo
: D#m A#m B
C# F#
B
C# F# C#
F# A#m
D#m A#m
Wes
sakmestine ati iki nelongso
B C# F
Wong
sik tak tresnani mblenjani janji
G#m C#
F D#m
Opo
ora iling nalika semono
G#m C# F#
Kebak
kembang wangi jeroning dada
F# A#m
D#m A#m
Kepiye
maneh iki pancen nasibku
B C# F
Kudu
nandang loro koyo mengkene
G#m C#
F# D#m
Remuk
ati iki yen iling janjine
G#m C#
F# G#m C# F#
Ora
ngira jebul lamis wae
2.4.4 Cucak Rowo – Didi Kempot
Intro: C F C G
C
G
kucoba coba melempar manggis, manggis kulempar mangga kudapat
kucoba coba melempar manggis, manggis kulempar mangga kudapat
C
F C G
Kucoba coba melamar gadis, gadis kulamar janda kudapat
Kucoba coba melamar gadis, gadis kulamar janda kudapat
chorus:
C G
iki piye iki piye iki piye, wong tuo rabi perawan
C G
iki piye iki piye iki piye, wong tuo rabi perawan
C
F C
G C
prawane yen mbengi nagis wae, amargo wedi karo manuke
prawane yen mbengi nagis wae, amargo wedi karo manuke
Reff:
C G
manuke manuke cucak rowo, cucak rowo dowo buntute
C G
manuke manuke cucak rowo, cucak rowo dowo buntute
C
F C
buntute sing akeh wulune, nek digoyang ser-ser aduh enake
buntute sing akeh wulune, nek digoyang ser-ser aduh enake
2.4.5 Kangen Kowe – Didi Kempot
Sepine ing wengi iki
Aku eling
Atiku mung tansah eling karo kowe
Angin parama ribut
Tansah ngelingake
Aku ora bakal lali karo kowe
Aku kangen kowe
Esuk awan wengi sore
Aku kangen kowe
Cah ayu aku neng kene
Aku kangen kowe
Entenono sak tekane
Aku kangen kowe
Aku kangen karo kowe
Kangen kangen
Yang aku kangen
Ngenteni kowe aku neng kene
Eling alismu eling pipimu
Ugo eling kuwi ayumu cah ayu
Neng kene kangen atiku kangen
Mung eling karo kowe cah ayu
Aku eling
Atiku mung tansah eling karo kowe
Angin parama ribut
Tansah ngelingake
Aku ora bakal lali karo kowe
Aku kangen kowe
Esuk awan wengi sore
Aku kangen kowe
Cah ayu aku neng kene
Aku kangen kowe
Entenono sak tekane
Aku kangen kowe
Aku kangen karo kowe
Kangen kangen
Yang aku kangen
Ngenteni kowe aku neng kene
Eling alismu eling pipimu
Ugo eling kuwi ayumu cah ayu
Neng kene kangen atiku kangen
Mung eling karo kowe cah ayu
2.4.6 Tanjung mas Tinggal janji – Didi Kempot
Bebasan Koyo Ngenteni Udan Ning
Mongso Ketigo
Najan Mung Sedelo Ora Dadi Ngopo
Penting Iso Ngademke Ati
Semono Ugo Rasane Atiku
Mung Tansah Nunggu Tekamu
Ra Kroso Setaun Kowe Ninggal Aku
Kangen... Kangen'e Atiku
Aku Sik Kelingan Naliko Nang Pelabuhan
Kowe Janji Lungo Ra Ono Sewulan
Nanging Saiki
Wes Luwih Ing Janji
Nyatane Kowe Ora Bali-bali
Ning Pelabuhan Tanjung Mas Kene
Biyen Aku Ngeterke Kowe
Ning Pelabuhan Semarang Kene
Aku Tansah Ngenteni Kowe
Najan Mung Sedelo Ora Dadi Ngopo
Penting Iso Ngademke Ati
Semono Ugo Rasane Atiku
Mung Tansah Nunggu Tekamu
Ra Kroso Setaun Kowe Ninggal Aku
Kangen... Kangen'e Atiku
Aku Sik Kelingan Naliko Nang Pelabuhan
Kowe Janji Lungo Ra Ono Sewulan
Nanging Saiki
Wes Luwih Ing Janji
Nyatane Kowe Ora Bali-bali
Ning Pelabuhan Tanjung Mas Kene
Biyen Aku Ngeterke Kowe
Ning Pelabuhan Semarang Kene
Aku Tansah Ngenteni Kowe
2.4.7
Terminal Tirtonadi – Didi Kempot
Nalikane ing tirtonadi
Ngenteni tekane bis wayah wengi
Tanganmu tak kanthi
Kowe ngucap janji
Lungo mesti bali
Rasane ngitung nganti lali
Wis pirang taun anggonku ngenteni
Ngenteni sliramu
Neng kene tak tunggu
Nganti saelingmu
Moso rendeng wis ganti ketigo
Opo kowe ra kroso
Nek kowe esih eling lan tresno
Kudune kowe kroso
Nalikane ing tirtonadi
Ngenteni tekane bis wayah wengi
Tanganmu tak kanthi
Kowe ngucap janji
Lungo mesti bali
Wis suwe3x
Kangen sing tak rasakke
Rasane3x
Rasane koyo ngene
Neng kene3x
Aku ngenteni kowe
Aku kangen
Kangenku mung kanggo kowe
Rasane ngitung nganti lali
Wis pirang taun anggonku ngenteni
Ngenteni sliramu
Neng kene tak tunggu
Nganti saelingmu
Wis suwe3x
Kangen sing tak rasakke
Rasane3x
Rasane koyo ngene
Neng kene3x
Aku ngenteni kowe
Aku kangen
Kangenku mung kanggo kowe
Ngenteni tekane bis wayah wengi
Tanganmu tak kanthi
Kowe ngucap janji
Lungo mesti bali
Rasane ngitung nganti lali
Wis pirang taun anggonku ngenteni
Ngenteni sliramu
Neng kene tak tunggu
Nganti saelingmu
Moso rendeng wis ganti ketigo
Opo kowe ra kroso
Nek kowe esih eling lan tresno
Kudune kowe kroso
Nalikane ing tirtonadi
Ngenteni tekane bis wayah wengi
Tanganmu tak kanthi
Kowe ngucap janji
Lungo mesti bali
Wis suwe3x
Kangen sing tak rasakke
Rasane3x
Rasane koyo ngene
Neng kene3x
Aku ngenteni kowe
Aku kangen
Kangenku mung kanggo kowe
Rasane ngitung nganti lali
Wis pirang taun anggonku ngenteni
Ngenteni sliramu
Neng kene tak tunggu
Nganti saelingmu
Wis suwe3x
Kangen sing tak rasakke
Rasane3x
Rasane koyo ngene
Neng kene3x
Aku ngenteni kowe
Aku kangen
Kangenku mung kanggo kowe
2.4.8 Rondo Kempling
– Manthous
Ndak pundi Mbak Ayu
bade tindak pundi?
kadingaren tindak wae
ora numpak taksi
Dewean opo ora wedi?
Timbang nganggur
kulo gelem ngancani
Kleresan mas alias kebetulan
blanjane kathah rada kabotan
Ha yen purun enggal-enggal ngrencangi
tekan omah mangke kulo opahi
Ee… Tobil wong Legan golek momongan
Niki blonjo nopo mbakyu bade pindahan?
Ampun gelo mas
sampean ampun kuciwo
kulo rondo anyaran ditinggal lungo
Awan-awan lungo blonjo
ning pasar pahing wing-wing…
Prawan rondo kanggoku ora patek penting wing-wing…
Ning Semarang Mas..
Tuku gelang karo anting-anting
Jo sumelang yo ben rondo
dijamin kempling..
Kempling lho mas….
Muanteb… tenan
bade tindak pundi?
kadingaren tindak wae
ora numpak taksi
Dewean opo ora wedi?
Timbang nganggur
kulo gelem ngancani
Kleresan mas alias kebetulan
blanjane kathah rada kabotan
Ha yen purun enggal-enggal ngrencangi
tekan omah mangke kulo opahi
Ee… Tobil wong Legan golek momongan
Niki blonjo nopo mbakyu bade pindahan?
Ampun gelo mas
sampean ampun kuciwo
kulo rondo anyaran ditinggal lungo
Awan-awan lungo blonjo
ning pasar pahing wing-wing…
Prawan rondo kanggoku ora patek penting wing-wing…
Ning Semarang Mas..
Tuku gelang karo anting-anting
Jo sumelang yo ben rondo
dijamin kempling..
Kempling lho mas….
Muanteb… tenan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guna menarik kesimpulan
tentang uraian sebelumnya mengenai campursari, perlu di perhatikan kembali rumusan
Ki Hajar Dewantara tentang kebudayaan Mengacu pada hal tersebut, musik campursari masuk dalam ketegori kebudayaan nomor 2 (dua), yakni melakukan perkawinan dan
melahirkan bentuk baru. Berdasarkan
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketika zaman berubah,maka selera dan
pola pikir masyarakat pun berubah. Musik tradisional tidak lagi sepenuhnya menjadi hal yang digandrungi masyarakat yang semakin modern. masyarakat lagi menggandrungi jenis musik
yang ringan, menghibur, dan santai maka campursari menjadisangat booming.
Modifikasi musik tradisional jawa dengan permainan musik modern dalammusik
campursari dapat dianggap sebagai suatu upaya untuk mempertahankan keberadaan musik tradisional, bahkan
menghidupkannya kembali di tengah ketenaran musik modern seperti musik
pop. Pembuktian bahwa adanya usaha pelestaraian
kebudayaan tradisional dalam campursari adalah masih dapat ditemukannya dan dinikmatinya unsur-unsur kebudayaan
jawa mulai dari segi instrumen musik yang digunakan, pemilihan lagu yang bisa dicampursarikan,
hingga penggunaan kostum yang dikenakan penyanyinya.
Daftar
Pustaka
Sumber
Buku
Alisjahbana, S. Takdir. Revolusi Masyarakat dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta. DianRakyat:1988.Poespowardojo,
Soerjanto. Strategi Kebudayaan suatu pendekatan filosofis. Jakarta.
PT.Gramedia:1989.
Sumber
Internet
.Campursari
Pengertian Kebudayaan.
http://nurulasfiah.staff.umm.ac.id/2010/03/13/pengertian-kebudayaan/
WIBPadek.
Musik Campur Sari, Kesenian Jawa yang Lestari di Perantau.
Campursari riwayatmu dulu dan kini.
http://kabarsoloraya.com/2009/08/20/campursari-riwayatmu-dulu-dan-kini/
Campursari identitas di dalam musik.
Musik campursari.
http://sukolaras.wordpress.com/2008/08/09/musik-campursari/ http://www.lingkarstudy.com/utama/index.php?topic=127.0
Lirik lagu
wah bagus banget put sangat bermanfaat,tapi kalau boleh ngasih saran sih ya bagian rumusan masalahnya apa hanya itu saja ya? terima kasih
BalasHapus